31 Jul

Unwidha Klaten Terjunkan 333 Mahasiswa KKN 2025: Wujud Nyata Pengabdian dan Inovasi Desa

Klaten, 31 Juli 2025 – Sebanyak 333 mahasiswa Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten resmi diterjunkan ke desa-desa dalam rangka melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025. Program ini bukan sekadar kegiatan akademik luar kampus, melainkan bagian dari misi pengabdian nyata kepada masyarakat sekaligus kontribusi dunia pendidikan dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor ketahanan pangan, penguatan ekonomi, serta moderasi beragama.

Rektor Unwidha Klaten, Prof. Dr. Triyono, M.Pd., secara langsung melepas para peserta dalam sebuah seremoni yang sarat makna di lingkungan kampus. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa KKN bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi merupakan ujian integritas, empati sosial, dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Ini saatnya kalian membuktikan bahwa ilmu yang kalian pelajari bukan hanya teori. Bangun sinergi, jaga nama baik kampus, dan tinggalkan jejak kebermanfaatan bagi masyarakat,” pesannya.

Pelepasan dilakukan secara simbolis melalui pemakaian jas almamater oleh Rektor, didampingi para Wakil Rektor serta perwakilan BPJS Ketenagakerjaan yang turut memberikan jaminan perlindungan kerja bagi seluruh peserta.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. H. Warsito, M.Pd., menjelaskan bahwa mahasiswa akan ditempatkan di tiga kecamatan yaitu Kebonarum, Kalikotes, dan Klaten Tengah. Sebaran lokasi mencakup sepuluh desa, dengan mayoritas berada di Kebonarum seperti Basin, Gondang, Karangduren, Malangjiwan, Menden, Ngrundul, dan Pluneng. Sementara di Klaten Tengah peserta akan berada di Desa Jomboran, serta dua kelompok di Kalikotes yakni Desa Ngemplak dan Jogosetran. Khusus Kalikotes, Unwidha bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) juga menjalankan program Desa Pancasila berbasis dana hibah dari Kemendikbudristek.

Tema KKN tahun ini adalah “Optimalisasi Pengelolaan Potensi Desa secara Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.” Dr. Warsito menambahkan, program ini juga menargetkan lahirnya koperasi desa “Merah Putih” sebagai bagian dari upaya nyata penguatan ekonomi lokal dan penurunan angka kemiskinan.

“Seluruh kepala desa menerima mahasiswa dengan tangan terbuka. Ada semangat kolaboratif yang luar biasa. Tapi perlu diingat, keberhasilan KKN tidak diukur dari dokumentasi kegiatan semata, melainkan pada jejak perubahan dan keberlanjutan yang dirasakan warga,” tegasnya.

KKN Unwidha 2025 diharapkan menjadi wadah pembelajaran dan pengabdian yang utuh—bukan hanya mengasah pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial serta membentuk mahasiswa sebagai agen perubahan yang relevan dan berdampak di tengah masyarakat. (BHSI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This field is required.

This field is required.