29 Nov

Peringatan Dies Natalis ke-56 Unwidha: Kolaborasi dengan HISKI dan APEBSKID Sajikan Wayang Kulit Lakon “Bima Suci”

Dalam rangka menyambut Dies Natalis Universitas Widya Dharma Klaten ke 56 sekaligus memperingati Hari Wayang Sedunia, Universitas Widya Dharma Klaten berkolaborasi dengan HISKI dan APEBSKID Komisariat Unwidha Klaten menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon ‘Bima Suci’ pada hari Jumat tanggal 28 November 2025.. Dalang pertunjukan kali ini adalah Ki Tegar Wisnu Gemilang yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan semester 5.

Lakon ‘Bima Suci’ menceritakan perjalanan Raden Bratasena (Bima) dalam mencari ilmu kasampurnan atau kesempurnaan hidup sejati. Atas petunjuk gurunya Begawan Durna, Bima diperintah mencari Kayu Gung Susuhing Angin dan Banyu Suci Perwitasari, dua simbol pencarian spiritual. Dalam perjalanannya, Bima harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk melawan dua raksasa penjaga hutan, Rukmuka dan Rukmakala, yang kemudian berubah menjadi Bathara Indra dan Bathara Bayu. Mereka menjelaskan bahwa “Kayu Gung Susuhing Angin” adalah simbol kehidupan (nafas). Selanjutnya, Bima menyelam ke Samudra Minangkalbu untuk mencari “Banyu Suci Perwitasari”. Di dasar laut ia bertemu Dewa Ruci, sosok kecil bercahaya yang ternyata wujud sejatinya sendiri. Dewa Ruci mengajarkan bahwa kesempurnaan hidup sejati ada di dalam hati yang suci, bebas dari hawa nafsu dan keangkuhan. Setelah mendapatkan pencerahan batin, Bima menjadi Begawan Bima Suci, manusia yang suci lahir batin dan menyebarkan ajaran kebijaksanaan untuk menuntun manusia menuju kebenaran sejati.

Nilai-nilai dalam kisah ini sejalan dengan semangat Dies Natalis Universitas Widya Dharma Klaten, yaitu perjalanan tiada henti menuju kesempurnaan ilmu dan karakter. Seperti Bima yang menempuh laku panjang untuk menemukan jati diri, universitas pun terus berproses menghadirkan pendidikan yang memurnikan hati, menajamkan budi, dan menuntun generasi muda menuju terang pengetahuan. Dies Natalis menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen yaitu mencari ilmu dengan kesungguhan, mengabdi dengan ketulusan, dan menjunjung kebijaksanaan demi tercapainya kehidupan yang lebih bermakna.
Pertunjukan ini dihadiri Bupati Klaten, Ketua dan Pengurus Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten, Rektor dan para Wakil Rektor Unwidha Klaten, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, Ketua Dewan Kesenian, Camat dan Lurah di lingkungan Unversitas Widya Dhama Klaten, beberapa kepala sekolah di Kabupaten Klaten. [SRW]